Seni Kriya Khas Kalimantan
"Seni kriya merupakan sarana hidup untuk
mengangkat harkat dan martabat, dan juga telah menjadi industri serta
menjadi pemenuh kebutuhan material."
Seni
kriya hadir pada semua jenjang kehidupan masyarakat, baik di kalangan
ekonomi lemah, ekonomi menengah, maupun ekonomi kuat. Umumnya masyarakat
memerlukan kehadiran seni kriya di dalam kehidupan mereka, terutama
sebagai sarana hidup untuk mengangkat harkat dan martabatnya. Seni kriya
juga menjadi perangkat simbol status seseorang, bisa menjadi produk
industri yang memiliki nilai ekonomi, dan juga berfungsi sebagai pemenuh
kebutuhan material.
Dengan meningkatnya sarana hidup, membuka peluang berkembangnya seni
kriya guna menjawab berbagai kepentingan hidup, hal itu mempunyai
pengaruh kuat terhadap eksistensi dan perkembangannya. Seni kriya khas Kalimantan yang sangat lekat dengan kebutuhan hidup itu memiliki peluang dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi unit usaha produksi yang bersifat industrial, sekaligus menjadi komuditas yang handal di bidang perdagangan.
Hal ini terbukti banyak cabang seni kriya yang setelah melalui
pembinaan serius berhasil memenuhi tuntutan pasar dan dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat pendukungnya, bahkan mendatangkan devisa
negara.
Awalnya Hanya Fungsionalnya Saja
Praktek seni kriya pada awalnya bertujuan untuk membuat barang-barang
fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan (religius) atau
kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia seperti; perkakas rumah
tangga. Contohnya dapat kita saksikan pada dari artefak-artefak berupa
kapak dan perkakas pada jaman batu serta peninggalan-peninggalan dari
bahan perunggu pada jaman logam berupa; nekara, moko, candrasa, kapak,
bejana, hingga perhiasan seperti; gelang, kalung, cincin.
Situasi ini menjadikan kriya tidak lagi menjadi seni yang spesial
karena posisi terhormatnya di masa lalu kini sudah terancam tidak eksis
lagi, kriya kini menjadi sebuah artefak warisan masa lalu. Terlebih lagi
dalam industri budaya seperti sekarang kedudukan kriya kini tidak lebih
sebagai obyek pasar, yang diproduksi secara masal dan diperjualbelikan
demi kepentingan ekonomi.
Beberapa Seni Kriya yang Terkenal dari Kalimantan
Perisai/ Kelembit/ Keliau
Merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Perisai
terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah. Bagian depan
perisai dihiasi dengan ukiran, namun sekarang ini kebanyakan dihiasi
dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih.
Selain sebagai alat pelindung diri dari serangan musuh, perisai juga berfungsi sebagai:
- Alat penolong sewaktu kebakaran / melindungi diri dari nyala api
- Perlengkapan menari dalam tari perang
- Alat untuk melerai perkelahian
- Perlengkapan untuk upacara Belian
- Alat penolong sewaktu kebakaran / melindungi diri dari nyala api
- Perlengkapan menari dalam tari perang
- Alat untuk melerai perkelahian
- Perlengkapan untuk upacara Belian
Kini perisai banyak dijual sebagai souvenir / penghias dekorasi rumah tangga.
Ulap Doyo
Kain dari serat daun doyo ini merupakan hasil kerajinan yang hanya
dibuat oleh wanita-wanita suku Dayak Benuaq yang tinggal di Tanjung
Isuy. Tanaman doyo yang menyerupai pandan tumbuh dengan subur di Tanjung
Isuy.
Serat daunnya kuat dan dapat dijadikan benang untuk ditenun. Tenunan
doyo ini kemudian sering diolah menjadi pakaian, kopiah, dompet, tas, hiasan dinding dan lain sebagainya.
Anjat
Alat berbentuk seperti tas yang terbuat dari anyaman rotan dan memiliki dua atau tiga sangkutan. Anjat biasanya digunakan untuk menaruh barang-barang bawaan ketika bepergian.
Alat berbentuk seperti tas yang terbuat dari anyaman rotan dan memiliki dua atau tiga sangkutan. Anjat biasanya digunakan untuk menaruh barang-barang bawaan ketika bepergian.
Bening Aban
Alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik serta uang logam.
Alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik serta uang logam.
Sumpitan
Alat yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Alat ini terbuat dari kayu ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yang diberi lubang kecil untuk memasukkan anak sumpitan.
Alat yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Alat ini terbuat dari kayu ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yang diberi lubang kecil untuk memasukkan anak sumpitan.
Sumpitan dilengkapi dengan sebuah mata tombak yang diikat erat pada
ujungnya dan juga dilengkapi dengan anak sumpitan beserta wadahnya
(selup).
Seraong
Topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja di ladang atau untuk menahan sinar matahari dan hujan. Kini banyak diolah seraong-seraong ukuran kecil untuk hiasan rumah tangga.
Topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja di ladang atau untuk menahan sinar matahari dan hujan. Kini banyak diolah seraong-seraong ukuran kecil untuk hiasan rumah tangga.
Mandau
Merupakan senjata tradisional khas suku Dayak yang menyerupai pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagang terbuat dari kayu atau tulang. Sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak.
Merupakan senjata tradisional khas suku Dayak yang menyerupai pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagang terbuat dari kayu atau tulang. Sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak.
Manik
Kerajinan manik-manik khas suku Dayak biasanya dibuat menjadi pakaian, menghias topi/seraong maupun bening aban. Kini banyak hasil kerajinan manik-manik yang diolah menjadi tas, kalung, gelang, gantungan kunci dan aneka macam hiasan lainnya.
Kerajinan manik-manik khas suku Dayak biasanya dibuat menjadi pakaian, menghias topi/seraong maupun bening aban. Kini banyak hasil kerajinan manik-manik yang diolah menjadi tas, kalung, gelang, gantungan kunci dan aneka macam hiasan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar